BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Amphibi
merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh
rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa
yunani yaitu amphi yang berarti dua dan bios yang berarti hidup. Karena itu
amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di
darat dan di air.
Amphibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya
3.000 spesies. Amfibi adalah hewan berdarah dingin yang berarti amfibi tidak dapat mengatur suhu
badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan
badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan
menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya
berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.
Pada
umumnya, amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup
kedua adalah di daratan. Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan
bernafas dengan insang. Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada
fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini
amphibi bergerak dengan kaki.perubahan cara bernafas yang seiring dengan
peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan
rangka insang lama kelamaan menghilang.
Sudah
sejak lama kodok dikenal oleh manusia, sebagai hewan yang lucu dengan bentuknya
dan tidak berbahaya, serta dapat dijadikan sebagai bahan lauk untuk sebagian
orang. Mereka menganggap paha kodok yang putih, berdaging banyak dapat
menggantikan paha ayam. Selain pahanya, ternyata telur kodokpun dapat
dikonsumsi, dijadikan sebagai lauk dengan cara dipepes, yang dinamakan pepes
telur kodok, pepes telur kodok ini dikonsumsi sebagian besar oleh orang jawa
timur. Manfaat lain dari kodok adalah dapat dijadikan sebagi bahan untuk
penelitian pendidikan. Daging kodok adalah sumber protein hewani yang tinggi
kandungan gizinya. Limbah kodok yang tidak dipakai sebagai bahan makanan
manusia dapat dipakai untuk ransum binatang ternak, seperti itik dan ayam.
Kulit kodok yang telah terlepas dari badannya bisa diproses menjadi kerupuk
kulit kodok. Kepala kodok yang sudah terpisah dapat diambil kelenjar
hipofisanya dan dimanfaatkan untuk merangsang kodok dalam pembuahan buatan dan
daging kodok dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit.
B.Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah
dari makalah ini adalah:
1. mengetahui
karakteristik amphibi
2. Mengetahui ciri-ciri hewan amphibi
3.
Mengetahui habitat amphibi
4.Struktur
tubuh amphibi dan system organ pada amphibi
C.Tujuan
Dengan
di tuliskan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri hewan amphibi,
habitat serta struktur tubuh dan sistem organ pada amphibi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Karakteristik
dan Ciri-Ciri dari Amphibi
Amphibia adalah vertebrata yang dapat hidup baik
dalam air tawar dan di darat. Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu
ke dewasa, namun beberapa jenis amphibia tetap mempunyai insang selama
hidupnya. Amphibi memiliki kulit yang
biasanya tipis dan basah. Tubuh
amphibi terbagi menjadi kepala dan badan (tidak ada leher). Terdapat dua pasang
apendiks lokomotor (yang belakang sangat panjang). Kulit lunak, tidak bersisik.
Lubang hidung antori-dorsal, mata dorsal, besar,membran timpani, dorsal berada di
belakang dekat mata. Mulut sangat lebar. Tiap tangan mempunyai 4 jari, jari
kelima rudimenter. Tiap kaki mempunyai 5 buah jari dengan selaput antar jari –
jari.
Amphibi muncul pada pertengahan periode Jura, pra era Paleozoik sebagai vertebrata yang tertua. Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm atau berdarah dingin. Amphibi memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas ke tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri. Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan di wilatah tropis dan sub tropis, termasuk seluruh kawasan Indonesia.
Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga amphibi yang hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang hidupnya. Amphibi banyak ditemukan di areal sawah, daerah sekitar sungai, rawa, kolam, bahkan dilingkungan perumahan pun bisa ditemukan.
Amphibi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memilliki anggota gerak yang secara anamotis
pentadactylus
2. Tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi ada
beberapa anggota amphibia yang pada ujung jarinya mengalami penandukan
membentuk kuku dan cakar, contoh Xenopus sp
3. Kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa
dan atau kelenjar berbintil
4. Pernafasan dengan insang, kulit, paru-paru.
5. Mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa
saluran auditory dan dikenal dengan tympanum.
6. Jantung terdiri dari tiga lobi ( 1 ventrikel dan
2 atrium)
7.Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan
gigi palatum.
8. Merupakan hewan poikiloterm
Anggota amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Urodela
(Salamander), Apoda (Caecilia), Anura ( katak dan kodok), dan Proanura (telah
punah). Adapun klasifikasinya sebagai berikut:
Adapun Ordo yang terdapat pada Amphibi adalah:
Adapun Ordo yang terdapat pada Amphibi adalah:
1.Ordo
Caecilia ( Gymnophiona)
Ordo
ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga
disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing gilig, bersegmen, tidak bertungkai, dan
ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup
oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai
fotoreseptor.Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ
sensori. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva
hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami
reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik.
Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal.Ordo Caecilia mempunyai 5
famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae,
dan Caecilidae. Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae
dan Typhlonectinae.Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota
famili ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata
relatif berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air
dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun
membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota famili ini
yang ditemukan di indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di propinsi DIY.
2.Ordo
Urodela
Urodela
disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai
anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan
antara kepala, leher dan badan.Beberapa spesies mempunyai insang dan yang
lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil
dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan
fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas
dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah,
Jepang dan Eropa. Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea,
Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki1 famili
yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoideamemiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae
dan Hynobiidae.Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu
Amphiumidae,Plethodontidae,Rhyacotritoniade,Proteidae,Ambystomatidae,Dicamptodontie
dan Salamandridae.
3. Ordo
Proanura
Anggota-anggota
ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah punah.
Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya
sedikit sajayang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa.Ciri-ciri umumnya
adalah mata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang
dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru mengalami
sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan adanya dua bentuk dalam
daur hidupnya.
4. Ordo
Anura
Nama
anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini
mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak
mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar
daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat.
Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya.Membrana tympanum
terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang
mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan
baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairanyang
tenang dan dangkal.
B.Struktur Tubuh Amphibi
Tubuh katak
terdiri dari beberapa bagian yaitu Caput (kepala), organon
visus, cavum oris , Extremitas liberae (anggota gerak bebas),dimana bagian-bagian tersebut memiliki lagi bagian
–bagian yang spesipik seperti pada caput yang terdiri atas Rostrum
(moncong) dengan rima oris (celah mulut), dan Nares anteriores (lubang hidung
depan). Selanjutnya bagian dari Organon visus (alat penglihatan) terdiri atas Palpebra
superior (pelapuk mata atas), Palpebra inferior (pelapuk mata bawah,Membrane
nictitans (selaput tipis) dan Bulbus
oculi (bola mata),Membrane tympani (selaput pendengaran) dan Cavum oris. Pada
cavum oris memiliki bagian-bagian seperti Maxilla (rahang atas), Mandibula
(rahang bawah)
Palatum (langit-langit) , dan Lingua (lidah).Pada Extremitas liberae (anggota gerak bebas) memiliki 2 jenis yang terdiri extremitas anterior dan extremitas posterior. Dimana Extremitas anterior (anggota gerak depan) memiliki beberapa bagian yaitu Brachium (lengan atas), Antebrachium (lengan bawah), Manus (tangan) dan Digiti (jari).Sedangkan Extremitas posterior (anggota gerak belakang) terdiri atas Femur (paha),Crus (tungkai bawah),Pes/pedes (kaki), Digiti (jari) dan Membrane renang.
Palatum (langit-langit) , dan Lingua (lidah).Pada Extremitas liberae (anggota gerak bebas) memiliki 2 jenis yang terdiri extremitas anterior dan extremitas posterior. Dimana Extremitas anterior (anggota gerak depan) memiliki beberapa bagian yaitu Brachium (lengan atas), Antebrachium (lengan bawah), Manus (tangan) dan Digiti (jari).Sedangkan Extremitas posterior (anggota gerak belakang) terdiri atas Femur (paha),Crus (tungkai bawah),Pes/pedes (kaki), Digiti (jari) dan Membrane renang.
B.
Sistem
Organ Pada Amphibi
Sistem
organ pada amphibi meliputi sistem pencernaan,sistem peredaran darah,sistem
ekresi,serta sistem respirasi dan reproduksi yang akan di jelaskan lebih detail
lagi pada paragraph berikutnya.
1.
Sistem
pencernaan
Sistem pencernaan terdiri atas rongga
mulut,kerongkongan,lambung,usus,usus besar,dan kloaka.Rongga
Mulut ,
Katak memiliki rongga mulut yang ditopang oleh rahang atas maupun rahang bawah.
Gigi katak berbentuk V dan tidak berkembang dengan sempurna. Lidah katak sangat
panjang, dan lidah inilah yang berfungsi menangkap mangsa. Keunikan pada lidah
katak adalah pangkal lidah yang berada di depan, bentuk lidah yang menggulung,
serta tekstur lidah yang kenyal dan sangat lengket.Kerongkongan (Esofagus) , Kerongkongan katak tidak berkembang
seperti kerongkongan pada manusia yang cukup panjang dan mampu melakukan gerak
peristaltik. Kerongkongan pada katak hanya berupa saluran kecil yang sangat
pendek. Hal ini akibat katak tidak memiliki leher seperti halnya mamalia maupun
aves.Lambung (Ventrikulus) ,Bentuk
lambung pada sistem pencernaan katak mirip dengan ventrikulus pada ikan.
Lambung katak bersifat sangat asam. Tujuannya adalah untuk membunuh mangsa dan
kuman-kuman penyakit, mengingat mangsa katak adalah serangga yang mungkin masih
hidup ketika ditelan. Di dekat lambung, menempel pankreas yang berwarna kuning
dan berfungsi menghasilkan enzim untuk mencerna makanan. Selain itu, di dekat
ventrikulus, terdapat hepar (hati) yang menghasilkan cairan empedu untuk
menetralisasi racun dan zat-zat toksik yang masuk ke dalam saluran pencernaan
katak.Usus (Intestinum) ,Usus
katak identik dengan usus ikan. Meskipun lebih panjang, bagian-bagian usus
seperti duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong) maupun ileum (usus
cerna), belum memiliki batas-batas yang jelas. Meskipun demikian, di dalam
usus, terjadi penyerapan sari-sari makanan oleh bantuan enzim yang dihasilkan
pankreas.Usus Besar atau Usus Tebal ,
Di dalam usus besar katak, hanya terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa
makanan.Kloaka, Sisa makanan
yang tidak dipakai akan dibuang melalui saluran kloaka katak. Perlu diketahui,
identik dengan ikan maupun reptilian, katak belum memiliki saluran reproduksi,
pembuangan urine dan pembuangan zat sisa makanan yang terpisah. Semuanya
bermuara di saluran kloaka.
2. Sistem Peredaran
Darah
Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu : atrium
kiri, atrium kanan, dan ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel). Atrium kanan
menerima darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh, sedangkan atrium kiri
menerima darah dari paru – paru. Darah dari kedua atrium bersama – sama masuk
ventrikel. Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin
oksigen dengan darah yang kaya oksigen namun percampiurn diminimalisasi oleh
adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk
ke pembuluh darah yang bercabang tiiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala
dan ke otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal
dan organ dalam badan, sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang
menuju kulit dan paru – paru.
Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru – paru. Selain peredaran darah paru – paru, pada katak → sinus venosus → atrium kanan.
Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru – paru. Selain peredaran darah paru – paru, pada katak → sinus venosus → atrium kanan.
3. Sistem Ekresi
Ginjal pada amphibi memiliki fungsi yang sama dengan
ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih.
Karena kulit katak permeable terhadap air, maka pada saat ia berada di air,
banyak air yang masuk ke tubuh katak
secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan
tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai
dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh
glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang
diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui glomerulus
dibatasi. Katak juga menggunkan kantung kemih untuk konserfasi air. Apabila
sedang berada dia air, kantung kemih terisi urin ynag encer. Pada saat berada
di darat air diserap kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang
melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah hormon yang sama dengan
ADH.
6.
Sistem Respirasi dan Reproduksi
Sistem
Respirasi
Katak merupakan vertebrata
yang dalam perkembangan hidupnya mengalami metamorfosis. Saat baru menetas dari
telur hingga usia tertentu katak masih berupa berudu, hidup di air seperti
ikan. Pada saat itu berudu bernapas dengan insang. Mula-mula berupa insang
luar, dan setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti insang
dalam. Selanjutnya insang dalam ini akan berkembang menjadi paru-paru,
sedangkan insang luarnya berkembang menjadi bagian dari kulit. Setelah
mengalami metamorfosis dan menjadi katak, alat pernapasannya berubah menjadi
kulit dan paru-paru. Pemapasan dengan kulit berlangsung efektif secara difusi
baik di darat maupun di air sedangkan pernafasan
paru-paru hanya dilakukan saat berada di darat.
Mekanisme pernapasan pada katak juga meliputi inspirasi dan
ekspirasi. Mekanisme pernapasan pada katak selengkapnya sebagai berikut.
- Fase Inspirasi : Udara
bebas masuk melalui celah hidung (koane) ke rongga mulut terus ke
paru-paru. Bila otot bawah rahang bawah (sub mandibularis) mengendor maka
volume rongga mulut membesar. Selanjutnya udara dari luar akan masuk ke
rongga mulut melalui koane. Kemudian koane tertutup, dilanjutkan otot
bawah rahang bawah berkontraksi. Akibatnya rongga mulut mengecil, tekanan
udara rongga mulut meningkat, sehingga udara dari rongga mulut masuk ke
paru-paru. Di dalam paru-paru oksigen berdifusi ke darah kapiler,
sedangkan darah kapiler alveolus berdifusi ke luar.
- Fase Ekspirasi : Setelah
terjadi terjadi pertukaran gas di dalam paru-paru, otot bawah rahang bawah
berelaksasi dan otot perut berkontraksi, sehingga rongga mulut membesar,
sementara isi perut menekan paru-paru, sehingga udara dari dalam paru-paru
masuk ke rongga mulut. Selanjutnya otot bawah rahang bawah berkontraksi,
rongga mulut mengecil, sedangkan tekanannya meningkat sehingga udara akan
keluar melalui koane.
Sistem
Reproduksi
Katak atau amfibi merupakan jenis hewan ovipar.
Pembuahan katak terjadi diluar tubuh, katak jantan ataupun katak betina tidak
memiliki alat kelamin luar. Biasanya saat kawin, katak jantan dan katak betina
melakukan ampleksus. Ampleksus itu sendiri adalah biasanya katak jantan
akan menempel pada punggung katak betina, dan kemudian katak jantan akan
menekan perut katak betina, dan merangsangnya, sampai katak betina mengeluarkan
telurnya. Bersamaan dengan itu katak jantan akan mengeluarkan sperma untuk
membuahi sel telur yang telah dikeluarkan oleh katak betina tersebut dalam air.
Maka dalam waktu yang bersamaan telah terjadi fertilisasi eksternal,dalam
lingkungan air itu.Katak biasanya hidup di tempat –tempat yang lembab, seperti
disawah- sawah, dan dirawa-rawa ataupun di gunung- gunung serta di hutan-
hutan. Dari berbagai macam habitat katak, maka secara otomatis katak tersebut
memiliki berbagai perbedaan bentuk fisik.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari penjelasan di atas mengenai Amphibi di
ketahui amphibi tersebut dapat hidup di
air maupun di daratan. Amphibi berasal dari bahasa yunani yaitu amphi yang
berarti dua dan bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai
hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air.Amphibi
memiliki empat ordo yaitu Anggota
amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Urodela (Salamander), Apoda (Caecilia), dan Anura
( katak dan kodok), Proanura (telah punah).selanjutnya amphibi memiliki system
repoduksi yang unik dimana katak jantan berada di atas betinanya dan membantu
katak betina agar mudah mengeluarkan telurnya dan akhirnya katak jantan pun
membuahi telur tersebut. Sistem
peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran
darah ganda.Saluran pencernaan katak terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung
usus, dan kloaka,Sedangkan alat pernapasan pada katak berupa paru-paru, kulit,
dan insang.
C. Saran
Dari
makalah yang kami buat ini kami harap bermanfaat bagi si pembaca untuk
menambahkan wawasannya dan jika ada kesalahan pada penulisan ataupun nama-nama
kami harap si pembaca dapat memberikan kritikan kepada kelompok kami dan
membenarkannya.
f.
Alat
ekskresi utama pada katak adalah i berudu dan mengalami metamorfosis sehingga
menjadi katak dewasa.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar